Wednesday, February 3, 2016

性格 - Seikaku | Kepribadian

Sedikit pemberitahuan; saya gagal tes Nouryoku Shiken Level 2 tahun lalu T^T. Tapi, saya tidak akan menyerah sampai disini! Saya akan terus belajar sampai bisa lulus N2 dan menuju N1!

Dalam sela menunggu nilai muncul, saya diberi buku oleh guru native, Yoshino Aya-sensei, sebuah buku Chuukyuu menuju Joukyuu Kaiwa. Buku teks ini membantu saya mempelajari percakapan agar lebih lancar (yang sebenarnya adalah salah satu kelemahan saya sekarang). Pada halaman pembelajaran pertama, kami belajar mengenai ragam kepribadian. Selain ada kepribadian yang kita tahu seperti dere-dere, yang ini kelihatannya lebih umum dan menjuru ke spesifik.

Sebenarnya ada dua macam cara kita terbuka terhadap orang lain ketika kita bertemu dengan orang lain. Salah satunya adalah 「公的自己」 (Kouteki Jiko). Kouteki Jiko ini adalah sifat yang terbuka terhadap publik. Cara ini ketika rekan bertemu dengan seseorang yang pertama kalinya, pasti perkenalan. Sifat rekan terbuka terhadap lawan bicara rekan, dengan alami rekan akan menceritakan siapa diri rekan secara spesifik terhadap lawan bicara. Ini berfungsi jika rekan ingin lawan bicara lebih mengenal siapa diri rekan. Salah satunya lagi adalah 「私的自己」 (Shiteki Jiko). Shiteki Jiko ini adalah lawan dari Kouteki Jiko. Pada saat perkenalan, rekan akan mencoba untuk menutup atau mengalihkan percakapan mengenai diri rekan. Rekan ingin orang lain justru kepo terhadap diri rekan dengan menanyakan berbagai macam hal. Kedua hal ini disebut Jendela Johari - ジョハリの窓。

Kembali pada topik utama, mengenai Seikaku atau kepribadian, mari kita lihat ragam kepribadian berikut ini:

1. おとなしい (Otonashii)
Diambil dari Google Images
Arti kepribadian ini adalah pendiam. Apa yang rekan bayangkan ketika mendengar atau melihat kata pendiam? Apakah rekan seorang pendiam tingkat ekstrim? Atau ada waktunya rekan tidak suka berbicara pada orang lain?


Secara inti, pendiam disini merujuk pada tidak suka berbicara pada orang lain. Mereka merasa sangat terganggu/tidak nyaman jika berhadapan dengan banyak orang. Mereka lebih suka berada dalam ruang lingkup yang sunyi. Kesulitan seorang pendiam itu, ketika mereka dipaksa untuk presentasi di depan kelas atau berbicara ketika sedang dalam pesta. Tetapi, menurut saya, sifat Otonashii ini memiliki kesan antara baik dan buruk. Sisi baiknya orang pendiam itu rata-rata kreatif, inspiratif, dan banyak berpikir. Kesan buruknya adalah keegoisan yang dilihat dari orang lain, tidak memiliki percaya diri untuk berbicara maupun presentasikan sesuatu di depan muka publik.


2. 世話好き (Sewadzuki)
Diambil dari Google Images
Arti kepribadian ini adalah yang suka mengurus orang lain. Baik itu anak-anak, teman sebaya, orang tua, siapapun itu, tipe kepribadian ini adalah kesan yang baik bagi sesama. 

Orang-orang seperti ini cenderung terbuka baik terhadap diri sendiri maupun orang lain kepada dirinya. Saya rasa sifat ini sangat baik jika dimiliki oleh banyak orang.
We actually need someone like this...





3. 寂しがり屋 (Samishigari-Ya)
Diambil dari Google Images
 Kepribadian ini berarti mudah kesepian. Menurut saya ini bukan kesan yang buruk, melainkan lucu atau imut. Orang yang senang bersosialisasi cenderung mudah kesepian dan sering mengontak siapapun yang berada dekat denganya atau dengan media handphone. Tetapi, secara fisik, dia membutuhkan seseorang ada di sampingnya.

Menurut saya, ini adalah kesan kepribadian imut. Ketika mereka merasa kesepian, mereka akan clingy terhadap rekan. Mirip salah seorang teman saya yang sudah saya tinggal selama satu hari. Ketika bertemu di kampus, dia lari dan memelukku seperti baru saja menemukan boneka teddy bear seharga 2 juta sambil menjerit-jerit "Aku kangen~!".

baik... itu memalukan...


4. おせっかい (Osekkai)
Diambil dari Google Images
Semua orang tentu punya masalah. Coba bayangkan apakah rekan memiliki seorang teman yang senang ikut campur masalah rekan? Ya, ini adalah arti dari kepribadian itu. Osekkai itu senang kepo dengan permasalahan orang lain. Mereka merasa sangat terisi dengan banyak informasi - entah itu untuk bahan gosip atau sekedar ingin tahu, atau mungkin ingin niat membantu.

Menurut saya, kesan ini buruk. Meski campur tangan ada hal baiknya, tetapi ada sisi buruk yang mengikat konotasi 'campur tangan'. Berbeda dengan Sewadzuki yang senang membantu orang lain dengan senang hati, sifat ini sepertinya terlalu ingin tahu masalah orang dan itu mendokusai.


5. 粘り強い (Nebari Tsuyoi)
Diambil dari Google Images


Selanjutnya adalah kegigihan! Ini memberikan kesan baik bagi setiap orang yang bekerja keras. 

Bagi rekan yang memiliki keinginan kuat, maka bekerja lah dengan gigih! Jalan yang akan dilalui pasti sulit dan sepanjang yang ada di gambar ini. Orang-orang yang gigih tidak melihat lelah atau jangka pendek yang ada di mata. Mereka rata-rata berpikir secara jangka panjang. Apa yang akan terjadi jika mereka tidak melakukannya dari sekarang? Meski perjalanan itu jauh, takkan jadi masalah seandainya bisa makan dalam perjalanan itu.


6. さっぱりした (Sapparishita)
Kepribadian ini merujuk pada kerapian baik berbusana, maupun secara kepribadian.
Diambil dari Google Images
Mungkin ada arti lain dari Sapparishita. Mungkin rekan pernah mendengar dalam anime atau drama, ketika seseorang selesai mandi entah itu di onsen atau di bak, pasti mereka mengucapkan Sapparishita! dan semacamnya.

Bisa saja arti selain rapi ada ringan atau easygoing. Jika rekan punya kesan lain, silahkan tambahkan!







7. あきっぽい (Akippoi)
Diambil dari www.linkedin.com
 Kepribadian ini adalah mudah bosan atau mudah menyerah. Ketika rekan memiliki suatu komitmen yang sudah bulat matang, di tengah jalan Anda merasa jenuh dan akhirnya meninggalkan komitmen itu sendiri. Atau mungkin rekan sulit menemukan sesuatu yang menarik ketika sedang dalam kondisi, ya, bosan.

Jika melakukan atau menyaksikan suatu aktifitas, sepertinya Akippoi tidak mudah kagum atau senang. Jika ia sudah merasa cukup, maka sudah lah.


8. 内気 (Uchiki)
Milik hellogiggles.com, diambil lewat Google Images
Apakah rekan sulit mengungkapkan perasaan karena malu? Ya, inilah kepribadian itu. Kata 'Uchi' artinya dalam, dan 'Ki' artinya perasaan. Perasaan yang dipendam dan tidak bisa diungkapkan.

Intinya Anda pemalu.

Menurut saya, ada kesan baik dan buruknya. Kesan baiknya, dia manis. Kesan buruknya, susah cari cowok (sarkasme). Ya, tidak hanya itu sih. Jika berteman dengan orang yang seperti ini (contohnya mirip saya), mereka bisa menyimpan curhatan seorang teman dan tidak menggosipnya pada siapapun (ini pengalaman). Tetapi, lagi, jika dihadapkan pada muka publik, susahnya tiada dua (lagi, pengalaman). Sama halnya dengan Otonashii. Namun, mereka berpikir tidak ada gunanya berbicara di depan publik. Sementara, orang pemalu yang sudah mematangkan kata-kata dalam otak, pada akhirnya mendat di tengah tenggorokan dan merasa percaya dirinya hilang.


9.  楽天的 (Rakuten-Teki)
Sumber ditemukan di Google Images
Sifat ini adalah optimistik. Apakah rekan seorang yang optimis? Tidak perlu peduli pada resiko dan tantangan, rekan yakin ujian dan permasalahan yang rekan hadapi sekarang akan segera terselesaikan dengan pemikiran matang.

Orang-orang optimis memiliki percaya diri yang tinggi. Dan ini adalah bentuk kesan yang baik dalam diri seseorang.





10. 気が小さい (Ki ga Chiisai)
Source didapat dari Google Images
Ini bisa diartikan orang yang memiliki nyali lemah. Singkatnya, penakut. Agak sedikit berbeda dari Uchiki dan sifat pemalu lainnya, sifat ini justru lebih mengekspresikan rasa takutnya pada banyak hal.

Coba rekan rasakan ketika mencoba presentasi dan takutnya tiada dua. Rekan bisa saja takut untuk melakukan apapun. Bahkan untuk melangkah menuju kesempatan yang lebih besar pun rekan takut.

Mungkin film atau cerita horor juga akan sangat menakutkan bagi orang yang nyalinya lemah. Ini memberikan kesan yang buruk pada diri kita. Semoga saja tidak jadi penyakit yang mewabah.


11. 照れ屋 (Tere-Ya)
Apa rekan suka malu-malu ketika menyatakan perasaan rekan kepada seseorang yang disuka? Ya, ini hampir sama dengan Uchiki. Tetapi, pada basisnya, kepribadian ini hampir menuju pada istilah tsundere. Ciri-ciri fisik akan terlihat jelas dan kadang rekan akan merasa panas membangun dalam diri.

Menurut saya, ini masih memberi kesan bagus dan manis. Dari skala level, mungkin ada sekitar 50% pemalu. Dibandingkan Uchiki yang persentasenya sekitar 70-80%. Ya, sekiranya penjelasan yang mudahnya seperti ini.


12. せっかち (Sekkachi)
Diambil dari Google Images, milik personalityspirituality.net
Kalau ke restoran, umumnya hidangan sedang diproses kira-kira 20 menit, kan? Apakah rekan termasuk orang yang gak sabaran?

Tepatnya kepribadian ini adalah impatient.

Mereka yang tidak bisa mentoleransi waktu. Biasanya kalau kita menunggu teman, ada lah ya nunggu 20 menit gak apa-apa. Tapi, kalau orang seperti ini, pokoknya mau itu 1 sampai 5 menit, dia tidak bisa menunggu. Orang seperti ini bukan tipe yang senang menunggu.

Menurut saya ini termasuk kesan yang buruk. Siapa yang tidak kesal mendengar dumelan orang yang gak sabaran? Menurut saya tidak ada. Saya sendiri tidak suka menunggu waktu. Tapi, masih ada toleransinya. Kalau sudah lebih dari dua jam menunggu, ya move on saja.


13. 社交的 (Shakou-Teki)
Sumber dari www.teruskan.com
Kepribadian ini hampir mirip sewadzuki. Shakou-teki artinya supel atau mudah bergaul. Dilihat dari kanji 「社」 dan 「交」 yang berarti 'Masyarakat' dan 'Publik'.

Orang yang terbuka/bersosialisasi, biasanya muda untuk mengungkapkan opini dan apa yang dipikirkannya terlebih dahulu. Kalau dikaitkan dengan Samishigari ya, sepertinya itu adalah efek dari Shakou-teki ini. Kalau lama tidak bergaul, rasanya hidup itu kurang pas.

Ini tentu sebuah kesan yang baik. Pergaulan itu tentu penting di kehidupan bermasyarakat, karir, dan keluarga. Mengingat bahwa rekan tidak sendirian.


14. のんびりした (Nonbirishita)
Sering mendengar kata ini, bukan? Ya, artinya santai. Tapi, saya masih bingung antara santai karena tidak ada pekerjaan atau santai karena malas.

Tentu ada dua kesan dalam kepribadian ini.

Yang pertama adalah santai karena memang pekerjaan sudah dilakukan dan rekan tidak perlu terburu-buru.

Yang kedua adalah santai karena nyali dan fisik rekan yang menolak untuk melakukan suatu pekerjaan. Sama dengan malas. Kalau menurut saya, arti Nonbirishita disini mengartikan malas-malasan. Mungkin ini lebih tepat, tapi rekan silahkan mencari referensi lain.


15. おおらか (Ooraka)
Lagi, diambil dari Google Images
Apakah rekan seorang yang murah hati? Ini lah arti dari kepribadian itu.

Mungkin tak perlu dijelaskan banyak karena rekan pasti tahu maksud dari murah hati itu. Bersyukurlah bahwa masih ada orang-orang yang mencintai kita sepenuh hati. Bahkan masih ada orang yang benar-benar ikhlas di luar sana.




16. 積極的 (Sekkyoku-Teki)
Sumber didapat dari legacyproject.human.cornell.edu.
Permasalahan menumpuk, namun tetap optimis. Meski dijauhi teman, rekan tidak merasa itu menghancurkan diri rekan. Ya, sifat yang positif. Meski pekerjaan menumpuk, rekan tetap positif untuk tetap menjalankan itu dengan hati senang.

Dalam kepribadian ini, ada kesan yang aktif di berbagai bidang sosial. Rekan juga seorang yang bijak dan selalu memikirkan bahwa semua masalah itu pasti tidak akan melampaui batas kemampuan kita. Life is not a burden.





17. 素直 (Sunao)
www.smh.com.au
Sunao artinya terus terang. Orang yang jujur pun termasuk ke dalam kategori ini. Rekan lebih senang tidak ada panjang lebar dan langsung saja pada intinya.

Menurut saya terus terang itu sangat baik untuk memperpendek drama belaka. Sekarang bukan zamannya sinetron dan skrip yang tak tertulis. Mencari suatu solusi dengan berterus terang adalah langkah yang efektif untuk menyelesaikan masalah.



18. 人見知りする (Hito Mi Shirisuru)
ministry127.com
Ini artinya pemalu atau penghindar. Hampir sama dengan Uchiki, namun untuk kepribadian itu lebih tepatnya memendam perasaan. Sifat ini lebih menjuru pada menghindari. Menghindari apa tepatnya? Orang-orang, tentunya.

Tipe orang seperti ini memberikan kesan yang buruk. Orang yang selalu menghindar itu biasanya dijadikan bahan sorotan untuk berbagai macam masalah. Karena sifatnya yang penyendiri dan tidak mau bergaul, bisa termasuk ke dalam faktor pemerasan. Setidaknya itu yang saya pikirkan.



19. 怒りっぽい (Okorippoi)
 Siapa yang tidak kenal pemarah?

Saya tidak perlu menjelaskan lebih banyak karena memang intinya seperti itu.

Jangan selalu marah, ya. Takutnya di muka jadi banyak kerutan. Nanti dompetnya habis buat beli krim anti-aging.







20. 明るい (Akarui)
Didapat dari tabi-labo.com.
Ketika belajar bahasa Jepang, pasti selalu mendengar kata ini. Ini berarti terang, periang, aktif, dan sebagainya.

Rekan selalu ceria dan bahkan tak terlihat muram sedikit pun. Kesan baik dari ini, rekan bisa mendapat banyak perhatian dari teman dan selalu menikmati kegiatan yang dilakukan.





21. 悲観的 (Hikan-Teki)
Dapat dari Google Images, milik kingly-pastime.skyrock.com
Akhirnya kita menemukan lawan dari optimis itu sendiri. Pesimistik.

Selalu muram, tidak memikirkan masih adanya kesempatan, menyerah di awa jalan, tidak percaya diri, dan sebagainya. Ya, setidaknya rekan mendapat gambaran dari arti pesimistik itu.

Menurut saya, ini adalah kesan yang buruk. Sangat buruk. Pengalaman saya berhubungan dengan kepribadian ini, ketika sedang dalam pembicaraan tugas. Ketika saya mengutarakan opini yang memungkinkan, teman saya malah bilang yang ngga-ngga. Ini tidak akan jadi, lah. Itu lah. Pasti makan biaya. Ya, mengomel dan mengomel. Komplen dan terus komplen. Akhirnya saya minta pada dosen untuk ganti teman kelompok. Maaf, tapi kalau begini terus, kapan kita akan move on?


22. けち (Kechi)
Haaha~ Siapa yang tidak tahu pelit?
kintakun-collection.co.id
Apa hanya pelit donat seperti yang di gambar? Ilmu? Materi? Transportasi? Atau mungkin uang?

Siapa yang tidak suka orang pelit? Menurut saya siapapun pasti tidak suka dengan kepribadian ini. Tapi, kalau dipikir-pikir kembali, apakah kita sendiri pelit kepada orang lain? Kepada diri sendiri? Atau kepada waktu?

Silahkan ditafakuri.






23. 頑固 (Ganko)
 Menghadapi batu di tengah jalan? Saling mempertahankan ego satu sama lain? Ya, itu artinya keras kepala.

Jika terjadi suatu masalah antara satu pasangan dengan pasangan lawan yang memiliki gengsi (ego) yang tinggi, akibatnya satu rumah entah itu menjadi piring terbang, kursi terbang, kaca melayang, atau bahkan rumah itu bisa aja terbalik secara ajaib!

Kalau memang ada kejadian seperti itu, lebih baik kita mengalah dan tidak membuat kru televisi mendatangi rumah rekan yang terbalik secara ajaib.


Well, setidaknya semua sudah terulas. Ini adalah macam-macam kepribadian dalam bahasa Jepang, beserta pengertian berdasarkan deskripsi sendiri. Rekan bebas untuk mendeskripsikan kepribadian yang tertulis disini dengan benak masing-masing. Dari 23 kepribadian ini, kita kaitkan dengan dua macam yang Kouteki Jiko dan Shiteki Jiko yang di atas. Apabila dikaitkan dengan dua itu, yang mana yang masuk ke dalam Kouteki Jiko? Apa menurut rekan kepribadian-kepribadian yang terbuka dan positif? Kalau Shiteki Jiko secara logika mengarah pada kepribadian-kepribadian yang menyendiri? Saya akan tinggalkan itu pada persepsi masing-masing.

Sedikit note, maaf untuk gambar-gambar referensi yang diambil dari Google Images. Tidak ada referensi lain dan saya akan usahakan untuk mengambil referensi gambar dari sendiri.

Cukup sampai disini, mata post berikutnya yaps~

Tuesday, February 2, 2016

ANNOUNCEMENT | UU ITE - Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik

Hisashiburi desu~ Lama gak ketemu, ya?

Ya, ada sedikit permasalahan di masa libur. Sejak Senin sudah masuk kuliah dan kini saya aktif tanya jawab, juga post tentang artikel pembelajaran bahasa Jepang.

Tapi, sebelum itu, ada yang perlu diperhatikan mengenai Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik. Awalnya saya berniat mem-post di sini, tapi berhubung banyak, jadi rekan bisa download/unduh lewat mbah google dari banyak situs dengan kata [PDF]. Jika tidak punya minat men-download, rekan juga bisa melihatnya dari link website BTI (Biro Teknologi Informasi) UNPAR.

Jika berminat, lihat linknya di bawah ini:


Kenapa saya post ini? Bukan hanya sekedar sharing ilmu, ada beberapa konten dalam undang-undang tersebut yang perlu diperhatikan (juga karena tugas disuruh pada salah satu mata kuliah).
 Baik, mungkin cukup sekian mengenai announcement ini. Kita akan berjumpa di post selanjutnya, mengenai Seikaku atau kepribadian dalam bahasa Jepang.

Tanoshimi ne~

 

Friday, January 1, 2016

旅行 - Trip to Kawah Putih

Pada tanggal 22 Desember 2015 (tahun lalu), saya bersama teman-teman saya berniat untuk pergi ke Pangandaran. Sayangnya, kondisi disana sedang tidak kondusif. Akhirnya kami memutuskan untuk mencari alternatif lain. Meski kedengarannya lazim, tempat itu menyisakan banyak kenangan baru dan kesimpulan yang mengejutkan.


Kami berangkat sekitar pukul 7 pagi pada esok harinya (kalau tidak salah...). Perjalanan kami ke Ciwidey memakan waktu ya... sekitar 3 jam. Saya bukan orang yang... senang dengan mobil - terutama untuk perjalanan panjang. Sepanjang jalan dua teman saya bercerita tentang komik dan Arashi, saya hanya menyandarkan kepala saking pusing, mual, dll. Saya lebih suka perjalanan panjang menggunakan motor (meski motor saya adalah scooter...). Tak banyak bisa diceritakan pada perjalanan selain tidur. Sesampainya disana, kami berhenti di depan pos tiket. Paman teman saya turun untuk bertanya berapa biaya masuk dan parkir di lokasi. (Teman yang bawa pamannya kita panggil Ril. Dan untuk yang satunya lagi kita panggil Fif). Sementara saya dan satu teman lagi menunggu, seorang kakek menghampiri saya sembari memainkan biola. Lagu yang dimainkannya kalau tidak salah adalah lagu sunda Sabilulungan. Saya pun disuruh mencobanya. Hah, sayang, bunyinya soak.


Pamannya Ril kembali dengan tiket di tangan. Ketika kami bertanya berapa biaya masuknya, "250-an. 150 itu parkir di tempat dan biaya per orangnya masing-masing 18 ribu.". Kaget sih, beruntung saya bawa uang. Kata Ril jangan khawatirkan itu. Yang penting kita masuk dulu dan catat berapa biaya masuknya. Perjalanan 3 km menuju puncak tidak perlu menyalakan AC. Alam menyediakan AC alternatif yang baik. Kalau saya harus merasa, suhunya sekitar 5 derajat selsius!
Saya mengenakan jaket puma hitam favorit saya. Jaket itu cukup untuk menahan saya dari dingin. Namun, di tempat ini, ketebalan jaket saya tidak mempan. Bahkan teman saya hanya memakai kemeja saja.


Mencapai puncak, tangan bahkan kaki kami kaku untuk bisa berjalan. Entah mengapa aku tidak bisa mencium bau sulfur di tempat itu. Di sekitar gerbang masuk, ada yang menjual masker. Padahal saya yakin sebelum kita menempuh 3 km menuju puncak, penjual masker di dekat pos tiket bilang "tidak ada yang menjual masker di atas sana". Apa itu hanya sebagai cara karismatik marketing atau karena tidak ada yang menjual DI daerah kawahnya itu sendiri? Ya sih. Memang benar. Memasuki area kawah, dingin disana bukan main lagi. Saya heran dengan pengunjung lain yang tahan dengan dingin ini hanya memakai kaos oblong. KAOS.


Di area kawah, ada yang menawarkan jasa foto di tempat. Ya dan masih banyak jasa lain. Kami berfoto-foto. Sayangnya foto kita bersama ada di kamera. Saya menggunakan ponsel sumsang saya untuk memotret pemandangan saja. Tujuan kami datang kemari adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah pariwisata. Ril menyuruh saya dan Fif mewawancarai pengunjung yang ada disana. Sayangnya karena dingin yang ekstrim, kami hanya bisa blabbering bersama di antara kedinginan. Tapi, kami mendengar banyak dari perbincangan mereka. Pengunjung dari Sumatra, Jawa (paling banyak), Makassar, Jakarta, bahkan rombongan dari Malaysia pun ada. 

Sepatu saya....

Fif tak tahan dengan dingin di dalam kawah. Pada saat itu juga saya sudah mulai merasa agak pusing (karena tidak pakai masker). Kami naik kembali ke atas dan beristirahat di saung kecapi. Sambil menunggu Ril dan pamannya selesai memuaskan hobi foto, kami meneruskan perjalanan kembali turun ke pos tiket untuk menemui manager pengelola kawah tersebut.


Sesampainya kami disana, saya meminta seorang pria (yang bisa diajak wawancara) untuk interview mengenai kawah putih. Awalnya ia meminta surat pengantarnya. Sayang, saya tidak bawa. Karena surat pengantar yang sudah saya buat dan dicap oleh puket kampus adalah untuk Pangandaran. Sayangnya detail pertanyaan tidak bisa saya umbarkan karena itu klasifikasi makalah. Singkat cerita, kami menyudahi wawancara dan setelah itu merayakan turun gunung dengan makan-makan di dalam mobil.


Hari semakin tinggi. Kami memutuskan untuk turun saja ke restoran dimana ayahnya Ril bekerja. Kembali saya harus menempuh jarak jauh dengan mobil...

Sebelum kami menempuh jalan panjang, Ril meminta pamannya untuk berhenti di sebuah tempat. Inilah tempat tersebut.

Bukan untuk makan. Tapi, untuk melihat burung yang ada di kandang besar itu. Ril tertarik untuk melihat makhluk eksotis apa saja yang ada di dalam. Saya juga sempat memotret apa saja yang ada dalam dome itu. Dan... ya, burung eksotis. Burung-burung lucu. Selain burung merpati, kaka tua (aku lupa yang warna hitam dan paruh kuning itu), dan burung kecil berwarna cokelat, Anda bisa melihat
ada seekor ayam. Tidak hanya satu tentunya. Selain itu, ini kali pertamanya saya melihat kalkun secara langsung. Selama ini saya pikir kalkun hanya untuk hari thanksgiving. Ya, yang asli ternyata lebih mengagumkan dari yang ada di atas nampan. Maaf, bukan maksud menghina. Hanya sekedar sarkasme masam.


Tak banyak bisa saya ceritakan karena perjalanan ini hanya untuk memenuhi tugas. Mungkin jika saya pergi keluar dari kandang kampung halaman, saya akan bercerita kembali. Sayang sekali pada perjalanan ini saya tidak banyak memotret ini dan itu (dasar introvert).


Baiklah! Waktunya kembali ke tujuan awal blog ini. Ada kemungkinan saya akan terus update untuk update pelajaran bahasa Jepang yang saya peroleh selama belajar terus menerus. Jya, blabbering wa kore de owarimasu.

Mata neun~
Keep your feelings strong

文法 ー Grammar Corner 1

Mina san, ketemu lagi :)

Hari ini saya akan menjelaskan mengenai bentuk-bentuk perubahan kata kerja. Banyak rekan-rekan saya masih kesulitan dalam menghadapi perubahan bentuk kata kerja I, II, dan III. Ada beberapa yang harus diperhatikan dalam perubahan kata kerja.
Di antaranya...

Apabila menghadapi kata kerja I, perhatikan hiragana yang berada di sebelah kanji. Biasanya hiragana dalam kata kerja I berbunyi 'i' dan diikuti 'masu'. Berbeda dengan kata kerja II, kebanyakan bunyi hiragananya bukan 'i'. Tetapi, ada beberapa yang masuk ke dalam kata kerja II yang kelihatannya seperti kata kerja I. Untuk kata kerja III, itu adalah kata benda yang 'dikata-kerjakan'. Biasanya berakhir dengan kata 'shimasu' atau 'suru' di akhir kata benda tersebut.

Berikut adalah daftar perubahan dalam kata kerja I.

Setiap perubahan bentuk, ada perubahan dalam bunyi konsonan. Dalam perubahan ke dalam bentuk kamus, bunyi konsonan berubah menjadi 'U'. Sementara ke dalam bentuk bisa atau pasif, perubahan bunyinya ke 'e'. Pengecualian untuk 'Meninggal' karena dalam satu-satunya kata kerja dengan bentuk kamus 'Nu' hanyalah kata 'Shinu'.

Bisa diperhatikan bagaimana caranya untuk bentuk 'te' dan lampau 'ta'.
Ki = Ite - Ita
Gi = Ide - Ida
Mi, Bi, dan Ni = Nde - Nda
I, Chi, Ri = Tte - Tta (Berharkat)
Shi = Shite - Shita.


Berikut adalah bentuk kata kerja II.

Ada beberapa kata yang tidak ada hubungannya dengan bunyi selain 'i'. Namun, perbedaannya bisa terlihat jelas antara kata kerja I dan II. Ada beberapa yang kelihatannya seperti kata kerja I, namun sebenarnya masuk ke dalam kata kerja II. Ada kemungkinan ini untuk membedakan makna kata tersebut.


Berikut adalah bentuk kata kerja III.


Dalam kata benda yang dikata-kerjakan, ada dua kata yang penting di dalam golongan ini. Yakni kata 'Datang' dan 'Lakukan'.


Bagi teman-teman yang bisa memahami ini, yokkata ne~. Kalau ada kesulitan, silahkan bertanya. Saran saya untuk mudah menghafal perubahan ini adalah hiragananya dalam bentuk 'masu'. Pengalaman saya menghafal ini sangat-sangat sulit. Tetapi, kata sensei saya, cobalah untuk mengingat dengan kata bentuk 'masu' (^_^). Akhirnya saya bisa menghafal dan membedakan golongan kata kerja dalam wacana.

Sering membaca adalah trik untuk menghafal dengan cepat. Jangan mengandalkan tabel selamanya. Coba untuk membaca meski hanya bisa satu per satu. Jya, kono jugyou wa kore de owarimasu. Mata aimashou ne (^_-).

Wednesday, December 30, 2015

助詞を学ぼう - Partikel

Ini adalah persepsi saya terhadap partikel-partikel dalam bahasa Jepang. Sebelumnya saya tidak memasukkan referensi apapun ke dalam part ini. Semuanya bersih berasal dari kepalaku. Jya, hajimemashou.



Baiklah.

Partikel adalah salah satu bagian kerangka terpenting dalam pembentukan kalimat dalam bahasa Jepang. Diibaratkan sebagai struktur the, is, that, on, dan so, partikel adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari verba, kata benda, kata sifat, maupun keterangan. Partikel itu sendiri sebagai penanda penyatu antara verba dan kata benda, dan lainnya. Setiap partikel memiliki fungsi tertentu.

1. Partikel 「は」
Partikel 'Wa' berfungsi sebagai penanda subjek atau topik pembicaraan. Partikel ini mempermudah kita untuk menemukan apa yang sedang dimaksud dalam kalimat tersebut.
Contoh:
= 先生ハンサムです。
Sensei wa Hansamu desu.
"Sensei tampan."

Kata yang berada sebelum partikel 'Wa' itu dijadikan subjek atau topik pembicaraan. Berikut adalah contoh-contoh lain.
= 佐倉さんさっき北から走り出して、目の前に転びました。
Sakura-san wa Sakki Kita kara Hashiridashite, Me no Mae ni Korobimashita.
"Sakura-san tadi berlari dari arah utara, lalu jatuh di depan mata."

= 星野さんUPI大学の留学生でしょう? どんな人?
Hoshino-san wa UPI Daigaku no Ryuugakusei deshou? Donna Hito?
"Hoshino-san itu mahasiswa asing dari UPI, kan? Orangnya seperti apa?"


2. Partikel 「が」
Partikel 'Ga' hampir sama seperti 'Wa', juga menandakan subjek dan topik pembicaraan. Namun, partikel ini biasanya digunakan ketika menunjukkan adanya dua kata benda atau keterangan. Apabila sebelumnya ada 'Wa' dan ada dua subjek dalam kalimat tersebut, maka subjek kedua menggunakan partikel 'Ga'. Partikel ini juga menunjukkan sudut pandang ketiga dalam suatu topik.
Contoh:
走っています。
Inu ga Hashitteimasu.
"Anjingnya sedang berlari."

Dalam kalimat ini, menunjukkan subjek disebutkan dari sudut pandang orang ketiga. Berikut adalah contoh-contoh lain.
= 先生私に宿題をさせたんです。
Sensei ga Watashi ni Shukudai o Sasetandesu.
"Sensei menyuruh melakukan PR pada saya."

= 日本の子供の数どうなるだろうか。
Nihon no Kodomo no Kazu ga Dou naru darouka.
"Jumlah anak-anak di Jepang, akan bagaimana ya?" 


3. Partikel 「に」
Partikel 'Ni' menunjukkan letak suatu benda, lokasi, kepada..., dan untuk. Berbeda dengan partikel 'De', partikel 'Ni' hanya merujuk pada informasi lokasi, benda, kepada, dan untuk - bukan aktifitas atau lainnya. Partikel 'Ni' juga menunjukkan keberadaan seseorang.
Contoh:
= あの学校通っている人は誰?
Ano Gakkou ni Kayotteiru Hito wa Dare?
"Orang yang bersekolah di sekolah itu siapa?"

Pada kalimat ini menjelaskan partikel yang digunakan untuk menyatakan 'letak/tempat'. Berikut adalah contoh-contoh lain.
= 先生頼まれたんです。
Sensei ni Tanomaretandesu.
"Disuruh oleh sensei."  [Menyatakan subjek yang menyuruh]

= 熊ちゃんはあそこあります。
Kuma-chan wa Asoko ni arimasu.
"Kuma-chan ada disana."  [Menyatakan keberadaan benda mati]

= 星野さんは大学いるはずです。
Hoshino-san wa Daigaku ni iru hazu desu.
"Hoshino-san pasti ada di universitas."  [Menyatakan keberadaan benda hidup]

= これ、榛原さんに届けてもらえませんか。
Kore, Haibara-san ni Todokete moraemasenka.
"Ini, boleh dikirim kepada Haibara-san?"  [Menyatakan 'kepada']


4. Partikel 「で」
Sama halnya dengan partikel 'Ni', perbedaannya partikel ini menunjukkan adanya aktifitas dalam suatu lokasi, menunjuk tujuan, menunjuk benda yang digunakan, dan syarat.
Contoh:
= 三ヶ月前、STBA大学祭りがありました。
Sankagetsu mae, STBA Daigaku de Matsuri ga arimashita.
"Di STBA ada festival 3 bulan lalu."

Kalimat ini menyatakan adanya aktifitas dalam suatu lokasi. Berikut adalah contoh-contoh lain.
= 遠いから自転車来ました。
Tooi kara Jitensha de Kimashita.
"Datang dengan menggunakan sepeda dari jauh."  [Menyatakan benda yang digunakan]

= 雪村さんの家パーティーをしましょう。
 Yukimura-san no Ie de Party o Shimashou.
"Mari kita adakan pesta di rumah Yukimura-san."  [Menyatakan tujuan]

= 保険払わなければなりません。
Hoken de Harawanakereba narimasen.
"Harus membayar dengan asuransi."  [Menyatakan syarat]


5. Partikel 「の」
Partikel 'No' berfungsi untuk menghubungkan dua kata benda atau keterangan. Selain itu, juga bisa menjadi penekanan dalam suatu kalimat, dan menunjuk kepemilikan suatu benda.
Contoh:
= これはノヤさんパソコンです。
Kore wa Noya-san no Pasokon desu.
"Ini adalah komputer milik Noya-san."  [Menyatakan kepemilikan]

= 大統領スピーチはめんどくさい。
Daitouryou no Speech wa Mendokusai.
"Pidato presidennya membosankan."  [Menggabungkan dua kata benda]

= 行かない
Ikanai no?
"Ga akan pergi?"  [Penekanan suatu kalimat (biasanya digunakan oleh para wanita)]


6. Partikel 「を」
Partikel 'O' menunjuk predikat suatu kalimat. Partikel ini menggabungkan kata benda, subjek, atau keterangan dengan kata kerja.
Contoh:
= 佐倉さんは図書館で読んでいます
Sakura-san wa Toshokan de Hon o Yondeimasu.
"Sakura-san sedang membaca buku di perpustakaan."

= エアコンつけます
Eakon o Tsukemasu.
"Menyalakan AC." 


7. Partikel 「へ」
Partikel 'He' menunjuk arah tempat yang dituju. Selain tempat juga bisa menunjuk pada seseorang.
Contoh:
= 星野さんと一緒に公園行くんです。
Hoshino-san to Issho ni Kouen he Ikundesu.
"Pergi ke taman bersama Hoshino-san."

= 竹之内体調のピザですよ。
Takenouchi Taichou he no Pizza desu yo.
"Ini pizza untuk Kapten Takenouchi, loh."


8. Partikel 「と」
Partikel 'To' menyambungkan dua subjek, diartikan 'bersama' atau 'dengan'. Selain subjek, bisa juga benda. Ada arti lain yang tidak selalu berarti 'bersama'. Partikel ini juga menunjuk sebagai syarat dalam bumpou (grammar). Partikel 'To' juga bisa diartikan 'dan' dan apabila ada lebih dari 2 benda.
Contoh:
= 雪村さん操作します。
Yukimura-san to Sousa shimasu.
"Investigasi bersama Yukimura-san."  [Menyatakan 'bersama' atau 'dengan']

= 右へ曲がるSTBA大学があります。
Migi he Magaru to STBA Daigaku ga arimasu.
"Kalau belok ke kanan, ada STBA."  [Menyatakan syarat]

= 野菜どちらでも大切な食べ物です。
Yasai to Niku to dochira de mo Taisetsuna Tabemono desu.
"Sayur dan daging, yang manapun itu adalah makanan penting."  [Menyatakan perbandingan 2 benda]


9. Partikel 「も」
Partikel 'Mo' menyatakan dua hal yang sama. Apabila digabungkan dengan kata kerja negatif, partikel ini sebagai penanda awal kalimat itu adalah bentuk negatif. Bisa juga menyatakan opini apabila ada lebih dari 2 benda.
Contoh:
= 吉野さん空手が上手らしいよ。
Yoshino-san mo Karate ga Jouzu rashii yo.
"Yoshino-san juga katanya jago karate, loh."  [Menyatakan bentuk kesamaan]

= 泳ぐできません
Oyogu mo dekimasen.
"Berenang pun tidak bisa."  [Menyatakan negatif]

= 野菜どちらでも大好きなんです。
Yasai mo Niku mo dochira de mo Daisuki nan desu.
"Baik sayur dan daging juga, yang manapun aku sangat suka."  [Menyatakan opini dari perbandingan benda]


10. Partikel 「や」
Partikel 'Ya' menyatakan 'dan... dan lain-lain', menyatakan satu benda dan benda lainnya yang berbeda unsur.
Contoh:
= 道具家具もこの店でありますよ。
Dougu ya Kagu mo kono Mise de arimasu yo.
"Di toko ini ada peralatan pertukangan dan peralatan rumah tangga, dan sebagainya."


11. Partikel 「か」
Yang terakhir adalah partikel 'Ka'. Kebanyakan partikel ini digunakan pada akhir kalimat sebagai penanda pertanyaan. Namun, ada kegunaan lain untuk partikel ini. Ada untuk menyatakan 'kalau tidak... maka...', yang berarti kontradiktif. Bisa juga dimaksud 'pengandaian'.
Contoh:
= どこへ行きます
Doko he ikimasuka.
"Mau pergi kemana?"  [Menyatakan pertanyaan]

Selain pertanyaan pun ada contoh lain yang berarti kontradiktif. Berikut contohnya.
 = 由紀さんはいるどう分からない。
Yuki-san wa iru ka douka wakaranai.
"Yuki-san ada atau tidaknya, aku tidak tahu."  [Kontradiktif]

= 原因はある、調べてみよう。
 Genin ha aru ka, Shirabete miyou.
"Apakah ada penyebabnya, mari kita selidiki." 


やった

Baik, partikel cukup sampai disini. Semua ini berdasarkan pengetahuan saya mengenai partikel. Mohon maaf apabila kata-katanya sangat membingungkan. Apabila ada kekurangan, aku akan mendengar. Silahkan tinggalkan komentar apabila ada pertanyaan, kekurangan, dan kelebihan (woo, silahkan puji aku. *plak). Sampai jumpa nanti, ya~

Mata neun~

Yo! Yoroshiku ne

Hi, perkenalkan nama saya GrayCatAmbush. Sebelumnya yang sudah membaca blog saya yang lama, mohon maaf sudah discontinued. Sekarang saya akan fokus pada pelajaran & aplikasi bahasa Jepang yang sekarang sedang saya pelajari. Semoga apa yang saya tuangkan disini dapat bermanfaat bagi teman-teman yang membutuhkan referensi.



Douzo Yoroshiku ne.